MODUL 1
IDENTIFIKASI KABEL MULTIPAIR
I. TUJUAN :
Setelah melakukan Praktikum diharapkan mahasiswa dapat :
a. Membedakan fungsi-fungsi kabel
b. Menentukan kapasitas kabel
c. Mengupas dan menguraikan kabel
d. Menentukan kode-kode identitas dan pasangan (pair) kabel
e. Menghitung berdasarkan kode warna urat-urat kabel
II. PERALATAN DAN BAHAN
a. Kabel ( KTTL, K. Duct, KU )
b. Gergaji besi
c. Tang kombinasi
d. Tang Potong
e. Pisau (Cutter)
f. Obeng min
g. Kain lap (majun)
h. Bensin
i. Isolasi
III. TEORI DASAR
A. KONSTRUKSI KABEL
Bahan Kabel :
a) Urat Kabel
Penghantar
Penghantar harus terbuat dari bahan tembaga lunak hasil proses
annealing dan memenuhi syarat sebagai berikut :
- Merata kualitasnya.
- Berupa kawat padat bulat , mengkilap dan bersih.
- Bebas dsari segala cacat,
- Harga tahanan urat kabel yang diukur harus sesuai dengan diameternya.
b) Isolasi
Masing-masing akan dibungkus merat dengan isolasi berwarna.Isolasi harus
terbuat dari bahan kompon polietiline yang memenuhi persyaratan.
c) Pita Pengikat Satuan.
Setiap 10 pair (20 pair) kabel/satuan dililit pita pengikat berwarna yang terbuat dari
bahan polipropilin atau sejenisnya.
d) Pita Pembungkus Inti.
Untuk pembungkusan kabel inti dipergunakan pita non higroskopis yang terbuat dari
bahan polipropilin atau sejenisnya (plastik transparan). Dipasang dengan dililitkan ke
inti kabel secara helical atau timpang tindih. Pita pembungkus ini disamping berfungsi
sebagai pembungkus inti kabel, juga berfungsi sebagai pencegah melelehnya isolai
penghantar pada pembuatan kulit kabel.
e) Kawat Telanjang Tembaga.
Kawat telanjang tembaga (yang biasanya dipertin atau dilapisi timah) pada setiap
kabel belum tentu ada, dengan diameter 0,6 mm. Kawat tembaga ini berfungsi sebagai
pengardean atau penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi. Bila kabel tidak
dilengkapi ini maka harus dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada lapisan
aluminium.
f) Pelindung Elektris .
Untuk perlindungan terhadap kemungkinan induksi ataupun kelembapan. Pelindung
elektris harus terbuat dari pita aluminium polos atau pita aluminium berlapis
polyetheline pada salah satu sisinya. Lapisan aluminium ini diletakkan diatas
pembungkus inti, dengan membelitkan secara helikal pada inti kabel pada inti kabel
dengan tumpang tindih.
g) Penggantung / Bearer.
Kabel udara ini mempunyai penggantung dari pilinan kawat baja gaivanis serta yang
berkuat tarik tinggi. Ukuran kawat baja penggantungkabel seperti berikut :
Kapasitas 10 pair sampai dengan 50 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter
kawat baja 1,2 mm, serta beban penyebab kerusakan 11.000 newton.
Kapasitas 60 pair sampai dengan 120 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter
kawat baja 2 mm atau 19 buah kawat baja berdiameter 1,2 mm, ser ta penyebab beban
kerusakan 29.000 newton.
h) Kulit Kabel.
Inti kabel yang telah dilapisi pita pembungkus dan pelindung elektris bersama-
sama dengan kawat penggantung baja dilapisi selubung polietilene berwarna
hitam. Sehingga bentuk penampang kabel udara seperti angka delapan (8).
a) Tahanan penghantar.
Tahanan penghantar urat kabel harus memenuhi ketentuan pada table
dibawah ini :
b) Tahanan isolasi.
Tahanan isolasi yang diukur antara masing-masing penghantar dengan
lapisan aluminiumnya tidak boleh kurang dari 10.000 Mega ohm/km pada
tegangan 500 volt dc.
c) Kapasitansi bersama
Harga kapasitansi bersama dari setiap pasang yang diukur pada frekuensi 800 hz
adalah :
Untuk diameter penghantar 0,6 mm dan 0,8 mm tidak boleh melampaui 55 nF/km.
Untuk diameter penghantar 1,0 mm tidak boleh melampaui 66 nF/Km
d) Ketidakseimbangan Kapasitansi
Ketidakseimbangan kapasitansi diukur pada frekuensi 800 Hz. Selama pengukuran,
penghantar-penghantar yang tidak sedang diukur dibundel bersama dengan lapisan
aluminium dan ditanahkan. Ketidakseimbangan kapasitansi tidak boleh melampaui
ketentuan sebagai berikut :
Antar pair dalam satu quad = 400 pF.
Antar pair dalam satu quad yang berbeda = 300 pF.
Antar pair dengan lapisan aluminium yang ditanahkan = 800 pF.
Patokan panjang dalam pengukuran = 300 m, bila panjang yang diukur adalah L
meter maka hasil pengukuran harus dikalikan faktor koreksi = 300/L.
e) Uji tegangan tembus.
Isolasi dari setiap penghantar terhadap penghantar lainnya harus tahan tegangan
tembus 500 Volt, 50 Hz selama 1 menit.
Isolasi dari setiap penghantar terhadap lapisan aluminium yang ditanahkan, harus
tahan teganga n tembus 2000 Volt, 50 Hz selama 1 menit .
Pengemasan Kabel
Kabel yang akan dikirimkan digulung erat dalam haspel dengan standar
sebagai berikut :
- Kapasitas kabel 60 pair sampai 120 pair, panjang kabel dalam satu haspel
500 meter.
- Kapasitas kabel dibawah 60 pair, panjang kabel dalam satu haspel
1000 meter.
Ujung- ujung kabel harus ditutup dengan penutup ujung kabel yang terbuat
dari bahan panas kerut (XAGA) yang dikenal dengan End cap. Data yang
terdapat di haspel antara lain :
- Tanda pengenal.
- Jenis kabel, kapasitas kabel maupun diameter penghantar.
- Panjang Kabel dalam meter.
- Nomor haspel.
- Berat kotor dalam kilogram.
- Nomor spesifikasi.
- Arah panah penunjuk arah putaran haspel.
- Tanda akhir gulungan kabel.
PERHITUNGAN URAT KABEL
Adapun susunan dan jumlah kabel untuk beberapa kapasitas kabel adala
sebagai berikut:
(1). Type STEL (Spesifikasi PERUMTEL No STEL K-001).
a). Empat penghantar berisolasi dipilin bersama- sama, sehingga membentuk
empatan (quad) yang simetris dan kompak. Susunan empat penghantar
seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
b). Lima quad berurutan mulai dari nomr 1 (satu) sampai nomor 5 (lima), dipilin
bersama sama membentuk satu satuan dasar atau atau satuan 10 (sepuluh)
pair yang kompak.
Kode warna dari isolasi penghantar untuk tiap satuan dasar harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
- Masing-masing satuan dasar ditandai dengan pita pengikat berwarna dengan tebal
kira-kira 0,05 mm dan lebar kira-kira 3 mm yang di lilitkan pada masing-masing
satuan tersebut.
- Warna pita pengikat satuan dasar awal pada setiap lapisan diawali dengan pita
berwarna merah, dan satuan berikutnya berwarna putih dengan pita berwarna putih
dan kuning secara bergantian. Bila kabelnya hanya terdiri dari satu satuan dasar maka
pengikat satuan dasar dari inti kabel tersebut berwarna putih. Untuk kabel kapasitas
10” tisak perlu dipasang pita pengikat satuan dasar, karena hanya satu satuan dasar.
- Ada juga pengikat satuan dasar yang berwarna sesuai dengan kode warna urat kabel,
yaitu:
BIRU, ORANGE/JINGGA, HIJAU, COKLAT, ABU-ABU
Susunan kabel seperti itu adalah kabel lama dan sudah tidak digunakan lagi.
Sejumlah satuan dasar dipilin membentuk unit yang simetris dan kompak tergantung
dari pada kapasitas kabel, permulaan dari inti keluar seperti pada gambar berikut ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar