Main Nav

Senin, 11 Maret 2013

IDENTIFIKASI KABEL MULTIPAIR






MODUL 1

IDENTIFIKASI KABEL MULTIPAIR
 
I. TUJUAN   :
   Setelah melakukan Praktikum diharapkan mahasiswa dapat :
a.  Membedakan fungsi-fungsi kabel
b.  Menentukan kapasitas kabel
c.  Mengupas dan menguraikan kabel
d.  Menentukan kode-kode identitas dan pasangan (pair) kabel
e.  Menghitung berdasarkan kode warna urat-urat kabel  

II.  PERALATAN DAN BAHAN
a.  Kabel ( KTTL, K. Duct, KU )
b.  Gergaji besi
c.  Tang kombinasi
d.  Tang Potong
e.  Pisau (Cutter)
f.  Obeng min
g.  Kain lap (majun)
h.  Bensin
i.  Isolasi

III.  TEORI DASAR
A.  KONSTRUKSI KABEL





Bahan Kabel :

a) Urat Kabel 
Penghantar        
Penghantar  harus  terbuat  dari  bahan  tembaga  lunak  hasil  proses                             
annealing dan memenuhi syarat sebagai berikut : 
-  Merata kualitasnya. 
-  Berupa kawat padat bulat , mengkilap dan bersih. 
-  Bebas dsari segala cacat, 
-  Harga tahanan urat kabel yang diukur harus sesuai dengan diameternya. 

b) Isolasi 
     Masing-masing akan dibungkus merat dengan isolasi berwarna.Isolasi harus 
    terbuat dari bahan kompon polietiline yang  memenuhi persyaratan.   

c) Pita Pengikat Satuan. 
Setiap  10  pair  (20  pair)  kabel/satuan  dililit  pita  pengikat  berwarna  yang  terbuat  dari 
bahan polipropilin atau sejenisnya.  

d) Pita Pembungkus Inti. 
Untuk  pembungkusan kabel  inti  dipergunakan  pita  non  higroskopis  yang  terbuat  dari 
bahan polipropilin atau sejenisnya (plastik transparan). Dipasang dengan dililitkan ke 
inti kabel secara helical atau timpang tindih. Pita pembungkus ini disamping berfungsi 
sebagai  pembungkus  inti  kabel,  juga  berfungsi  sebagai  pencegah  melelehnya  isolai 
penghantar pada pembuatan kulit kabel.  

e) Kawat Telanjang Tembaga. 
Kawat  telanjang  tembaga  (yang  biasanya  dipertin  atau  dilapisi  timah)  pada  setiap 
kabel belum tentu ada, dengan diameter 0,6 mm. Kawat tembaga ini berfungsi sebagai 
pengardean atau penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi. Bila kabel tidak 
dilengkapi ini maka harus dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada lapisan 
aluminium.  

f) Pelindung Elektris . 
Untuk  perlindungan  terhadap  kemungkinan  induksi  ataupun  kelembapan.  Pelindung 
elektris  harus  terbuat  dari  pita  aluminium  polos  atau  pita  aluminium  berlapis 
polyetheline  pada  salah  satu  sisinya.  Lapisan  aluminium  ini  diletakkan  diatas 
pembungkus  inti,  dengan  membelitkan  secara  helikal  pada  inti  kabel  pada  inti  kabel 
dengan tumpang tindih.  

g) Penggantung / Bearer. 
Kabel  udara  ini  mempunyai  penggantung dari  pilinan  kawat  baja gaivanis  serta  yang 
berkuat tarik tinggi. Ukuran kawat baja penggantungkabel seperti berikut : 
Kapasitas  10  pair  sampai  dengan  50  pair  jumlah  penggantung  7  buah  berdiameter 
kawat baja 1,2 mm, serta beban penyebab kerusakan 11.000 newton. 



Kapasitas  60  pair  sampai  dengan  120  pair  jumlah  penggantung  7  buah  berdiameter
kawat baja 2 mm atau 19 buah kawat baja berdiameter 1,2 mm, ser ta penyebab beban
kerusakan 29.000 newton.

h) Kulit Kabel. 
 Inti kabel yang telah dilapisi pita pembungkus dan pelindung elektris bersama- 
 sama dengan kawat penggantung baja dilapisi selubung polietilene berwarna 
 hitam. Sehingga bentuk penampang kabel udara seperti angka delapan (8).  

   Sifat kelistrikan :

   a) Tahanan penghantar. 
   Tahanan penghantar urat kabel harus memenuhi ketentuan pada table
    dibawah ini :


   b) Tahanan isolasi. 
   Tahanan isolasi yang diukur antara masing-masing penghantar dengan 
   lapisan aluminiumnya tidak boleh kurang dari 10.000 Mega ohm/km pada 
   tegangan 500 volt dc.  

   c) Kapasitansi bersama 
   Harga kapasitansi bersama dari setiap pasang yang diukur pada frekuensi 800 hz   
   adalah : 
   Untuk diameter penghantar 0,6 mm dan 0,8 mm tidak boleh melampaui 55 nF/km. 
   Untuk diameter penghantar 1,0 mm tidak boleh melampaui 66 nF/Km 

   d) Ketidakseimbangan Kapasitansi 
   Ketidakseimbangan kapasitansi diukur pada frekuensi 800 Hz. Selama pengukuran,  
   penghantar-penghantar yang tidak sedang diukur dibundel bersama dengan lapisan  
   aluminium dan ditanahkan. Ketidakseimbangan kapasitansi tidak boleh melampaui  
   ketentuan sebagai berikut  : 
   Antar pair dalam satu quad = 400 pF. 
   Antar pair dalam satu quad yang berbeda = 300 pF. 
   Antar pair dengan lapisan aluminium yang ditanahkan = 800 pF. 
   Patokan panjang dalam pengukuran = 300 m, bila panjang yang diukur adalah L   
   meter maka hasil pengukuran harus dikalikan faktor koreksi = 300/L.  



  e) Uji tegangan tembus. 
   Isolasi  dari  setiap  penghantar  terhadap  penghantar  lainnya  harus  tahan  tegangan
   tembus 500 Volt, 50 Hz selama 1 menit.
   Isolasi  dari  setiap  penghantar  terhadap  lapisan  aluminium  yang  ditanahkan,  harus
   tahan teganga n tembus 2000 Volt, 50 Hz selama 1 menit .
   Pengemasan Kabel
   Kabel yang akan dikirimkan digulung erat dalam haspel dengan standar
   sebagai berikut :
   - Kapasitas kabel 60 pair sampai 120 pair, panjang kabel dalam satu haspel
     500 meter.
   - Kapasitas kabel dibawah 60 pair, panjang kabel dalam satu haspel
     1000 meter.
   Ujung- ujung kabel harus ditutup dengan penutup ujung kabel yang terbuat
   dari bahan panas kerut (XAGA) yang dikenal dengan End cap. Data  yang
   terdapat di haspel antara lain :
   - Tanda pengenal.
   - Jenis kabel, kapasitas kabel maupun diameter penghantar.
   - Panjang Kabel dalam meter.
   - Nomor haspel.
   - Berat kotor dalam kilogram.
   - Nomor spesifikasi.
   - Arah panah penunjuk arah putaran haspel.
   - Tanda akhir gulungan kabel.  


PERHITUNGAN URAT KABEL  
    Adapun susunan dan jumlah kabel untuk beberapa  kapasitas kabel adala
    sebagai berikut:
   (1).  Type STEL (Spesifikasi PERUMTEL No STEL K-001).
           a).  Empat  penghantar  berisolasi  dipilin  bersama-  sama,  sehingga  membentuk
                 empatan  (quad)  yang  simetris   dan  kompak.  Susunan  empat  penghantar
                 seperti terlihat pada gambar dibawah ini.  


   b).  Lima quad berurutan mulai dari nomr 1 (satu) sampai nomor 5  (lima), dipilin 
         bersama sama membentuk satu satuan dasar   atau  atau satuan 10 (sepuluh) 
         pair yang kompak.  
Kode  warna  dari  isolasi  penghantar  untuk  tiap  satuan  dasar  harus  memenuhi 
ketentuan sebagai berikut : 
-  Masing-masing  satuan  dasar  ditandai  dengan  pita  pengikat  berwarna  dengan  tebal 
    kira-kira  0,05  mm  dan  lebar  kira-kira  3  mm  yang  di  lilitkan  pada  masing-masing 
    satuan tersebut. 
-  Warna  pita  pengikat  satuan  dasar  awal  pada  setiap  lapisan  diawali  dengan  pita 
    berwarna  merah,  dan  satuan  berikutnya  berwarna  putih  dengan  pita  berwarna  putih 
    dan kuning secara bergantian. Bila kabelnya hanya terdiri dari satu satuan dasar maka 
    pengikat  satuan  dasar  dari  inti  kabel  tersebut  berwarna  putih.  Untuk  kabel  kapasitas 
    10” tisak perlu dipasang pita pengikat satuan dasar, karena hanya satu satuan dasar. 
-  Ada juga pengikat  satuan dasar yang berwarna sesuai dengan kode warna urat kabel, 
   yaitu: 
   BIRU, ORANGE/JINGGA, HIJAU, COKLAT, ABU-ABU 
   Susunan kabel seperti itu adalah kabel lama dan sudah tidak digunakan lagi.  
   Sejumlah  satuan  dasar  dipilin  membentuk  unit  yang  simetris  dan  kompak  tergantung 
   dari pada kapasitas kabel, permulaan dari inti keluar seperti pada gambar berikut ini. 











Tidak ada komentar:

Posting Komentar