Mikropengendali AVR
Kata
AVR merupakan singkatan dari Alf and
Vegard RISC (Reduced Instruction Set
Computer) sesuai dengan nama penggagasnya. Mikropengendali AVR yang
menggunakan teknologi RISC dan menggunakan arsitektur Harvard ini pertama kali
dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian Institute of
Technology yaitu Alf Egil Bogen dan Vegard Wollan yang kemudian dikembangkan
lebih lanjut oleh perusahaan Atmel. Seri pertama mikropengendali AVR yang
dikeluarkan adalah mikropengendali 8 bit dengan nama AT90S8515 dengan
konfigurasi pin yang sama dengan mikropengendali 8051, termasuk bus alamat dan
bus data yang termultipleks. Mikropengendali AVR mempunyai set instruksi yang
lebih sedikit dan mode pengalamatannya yang juga sederhana. Dalam AVR RISC 8
bit, semua instruksi berukuran 16 bit dan sebagian besar dieksekusi dalam satu
siklus clock kecuali instruksi
percabangan yang membutuhkan dua siklus clock.
Berbeda dengan mikropengendali MCS dengan menggunakan teknologi Complex Instruction Set Computing (CISC)
yang instruksinya bervariasi antara 8 bit sampai 32 bit dan dieksekusi selama
satu sampai empat siklus mesin, dimana satu siklus mesin membutuhkan 12 periode
clock. Beberapa fitur yang dimiliki mikropengendali
dengan arsitektur RISC diantaranya adalah instruksi yang sederhana, set
instruksi yang sedikit, panjang instruksi yang sama untuk semua instruksi,
register untuk penyimpanan operand yang
jumlahnya besar, mempunyai artsitektur load/store,
dan eksekusi instruksi yang lebih cepat sehingga memberikan kecepatan siklus
intruksi rata-rata satu clock per
instruksi. Dalam perkembangannya, AVR dibagi menjadi enam kelas yaitu kelompok
ATtiny, AT90Sxx, ATMega, AT90CAN, AT90PWM, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah kapasitas memori, peripheral, fungsinya
dan beberapa fitur tambahannya. Sedangkan dari segi arsitektur dan set instruksi
yang digunakan hampir sama.
Arsitektur
ATMega8535
Mikropengendali
ATMega8535 merupakan mikropengendali 8-bit teknologi CMOS dengan konsumsi daya
rendah yang berbasis arsitektur enhanced RISC AVR. Dengan eksekusi instruksi yang
sebagian besar hanya menggunakan satu siklus clock, ATMega8535 mencapai throughput
sekitar 1 MIPS per MHz yang mengizinkan perancang sistem melakukan optimasi
konsumsi daya rendah versus kecepatan pemrosesan. Prosesor AVR menggabungkan
set instruksi yang kaya dengan 32 register
umum (General Purpose Register). Dari
32 register tersebut dikoneksikan
langsung dengan Arithmetic Logic Unit
(ALU), mengizinkan dua register independen untuk diakses dalam satu instruksi yang dieksekusi
dalam satu siklus clock. Arsitektur
yang dihasilkan adalah arsitektur yang kode oprasinya lebih efisien serta
pencapaian throughput-nya hingga
sepuluh kali lebih cepat daripada mikropengendali Complex Instruction Set Computer (CISC)
konvensional. Beberapa fitur utama yang tersedia pada ATMega8535 diantaranya
adalah :
1.
Port I/O sebanyak 32 bit, yang dikelompokkan dalam Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2.
Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 input.
3.
Timer/Counter sebanyak 3 buah.
4.
CPU
8 bit yang terdiri dari 32 register.
5.
Watchdog Timer dengan oscillator internal.
6.
SRAM
sebesar512 byte.
7.
Memori
Flash sebesar 8 Kbyte dengan
kemampuan read while write.
8.
Interrupt internal maupun eksternal.
9.
Port komunikasi SPI.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat
diprogram saat operasi.
11. Analog komparator.
12. Komunikasi serial standar USART dengan
kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
13. Frekuensi clock maksimum 16 MHz
Memori Program
Mikropengendali
ATMega8535 memiliki On-Chip In-System
Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Dalam penggunaannya
memori ini umumnya digunakan untuk penyimpanan program secara internal Untuk
alasan keamanan, memori program dibagi menjadi dua bagian yaitu Boot Flash Section dan Application Flash Section. Boot Flash Section digunakan untuk
menyimpan program Boot Loader, yaitu
program yang harus dijalankan pada saat AVR reset
atau pertama kali diaktifkan. Application
Flash Section digunakan untuk menyimpan program aplikasi yang dibuat
pengguna. Mikropengendali AVR tidak dapat menjalankan program aplikasi ini sebelum
menjalankan program Boot Loader.
Besarnya memori Boot Flash Section
dapat diprogram
dari 128 word sampai 1024 word tergantung pengaturan pada
konfigurasi bit di-register BOOTSZ.
Jika Boot Loader diproteksi, maka
program pada Application Flash Section
juga sudah aman.
Memori Data
Untuk memori data pada mikropengendali ATMega8535
dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Terdapat
32 register keperluan umum yaitu General
Purpose Register (GPR) atau biasa disebut register file di dalam teknologi RISC.
2. Terdapat
64 register untuk keperluan input/output (I/O Register).
Terdapat
512 byte SRAM internal. Selain itu terdapat juga EEPROM 512 byte sebagai memori
data yang dapat diprogram saat beroperasi
EEPROM
Dalam mikropengendali AVR data
dapat ditempatkan pada tiga macam memori yaitu memori flash, SRAM, dan Electrically
Erasable Programmable Read Only Memory (EEPROM).
EEPROM adalah salah satu memori untuk penyimpanan data internal mikropengendali
yang sifatnya non volatile. Artinya
data tidak akan hilang walaupun catu daya mikropengendali mati. Biasanya memori
EEPROM diaplikasikan untuk penyimpanan tabel-tabel data atau konstanta dan
penyimpanan password. ATMega 8535
mempunyai memori EEPROM 512 byte. EEPROM ini disusun sebagai ruang data yang
terpisah dengan yang lain, dimana byte tunggal dapat dibaca dan ditulis. EEPROM
diakses melalui register-register
akses EEPROM yaitu EEPROM Address
Register (EEAR), EEPROM Data Register
(EEDR), dan EEPROM Control Register
(EECR). Untuk divais-divais dengan EEPROM diatas 256 byte, EEAR sebenarnya ada
dua register yaitu EEARL dan EEARH.
EEAR digunakan untuk menenentukan alamat EEPROM ke mana data akan ditulisi atau
dari mana data akan dibaca. EEAR adalah sebuah register baca/tulis yaitu register
yang dapat dibaca untuk melihat alamat apa saja yang akan digunakan. EEDR
adalah register data EEPROM dan
merupakan register baca/tulis. Jika
ingin menuliskan data ke EEPROM akan terjadi load data yang diperlukan ke dalam EEDR. Jika ingin membaca data
dari EEPROM setelah proses pembacaan berakhir maka akan membaca EEDR untuk
data. EECR mempunyai bit-bit kontrol yang diperlukan untuk pembacaan dan
penulisan EEPROM. Penulisan ke suatu EEPROM tidak sesederhana seperti menulis
ke SRAM. Waktu akses tulis untuk EEPROM pada mikropengendali AVR berkisar 2,5
sampai 4 ms, tergantung pada tegangan suplai.
Sistem
Minimum ATMega8535
Sistem minimum mikropengendali adalah rangkaian
elektronika minimum yang diperlukan untuk dapat mengoperasikan IC mikropengendali.
Sistem minimum ini kemudian bisa dihubungkan dengan rangkaian lain untuk
menjalankan aplikasi tertentu. Mikropengendali seri ATMega8535 keluarga mikropengendali
AVR, adalah salah satu seri yang banyak digunakan. Untuk membuat skematik
sistem minimum Atmel AVR ATMega8535 diperlukan beberapa komponen diantaranya
adalah :
1.
IC
mikropengendali ATMega8535.
2.
Satu
buah XTAL 4 MHz atau 8 MHz atau 12 MHz dan maksimum 16 MHz.
3.
Dua
buah kapasitor senilai 10 pF.
4.
Dua
buah kapasitor senilai 100 nF.
5.
Satu
buah resistor 100 KOhm
6.
Satu
buah tombol reset push button.
7.
Header 2x5 yang berfungsi untuk menghubungkan rangkaian pada
masing-masing port mikropengendali
(alternatif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar